add menu navigasi

Jumat, 19 Agustus 2016

Buat Mas Ikal

Barangkali tulang rusukmu yang hilang itu aku, mas.

Mas. Bicara denganmu itu susah. Begini, suatu saat saya berkata tentang "A" dan tanpa sengaja saya kembali mengatakan hal itu. Mas Ikal dengan seenak udelnya menjawab "Sudah pernah diucapkan. Ndak kreatif". Saya harus bagaimana?

Selasa, 16 Agustus 2016

Selamat ulang tahun Ji Young-ssi

Saya sebenarnya ingin menulis surat ini dengan bahasa inggris, tapi saya mempertimbangkan waktu dan grammar yang saya kuasai. Jadi saya menulis surat ini dengan bahasa yang sedikit baku. Siapa tahu Ji Young-ssi membaca dan menerjemahkan surat ini ke bahasa korea.

Sebelumnya saya Wulida dari Indonesia. Ji Young-ssi sudah berapa kali ke Indonesia? Tapi saya belum memiliki kesempatan bertemu Ji Young-ssi, karena untuk bertemu Ji Young-ssi terlalu banyak perjuangan-terutama terlalu banyak uang yang harus dikeluarkan-.

Ji Young-ssi apa kabar?  Semoga selalu sehat dan semakin mempesona sepanjang hari.
Selamat ulang tahun Ji Young-ssi. Saya kurang tahu, kapan waktu yang tepat mengucapkannya. Sebulan sebelum ulang tahunmu sudah banyak yang mengucapkan, apalagi saat ulang tahunmu.
Saya ingin jadi orang spesial. Tapi tentu saja tidak bisa. Karena dibelakangmu terlalu banyak penggemar yang mendukung.

Semoga Ji Young-ssi tetap menjadi Ji Young yang ramah, penyayang, dan mempesona. Jangan sering ke bar, jangan merokok, jangan galau ditwitter, jangan terlalu nyaman berkubang dengan masa lalu.
Ngomong-ngomong bagaimana kabar Gaho? Saya rindu Gaho.
Semoga lancar wajib militernya. Saya akan merindukanmu.

Selamat ulang tahun. Ji Young-ssi
Perempuan yang selalu ada dibelakangmu

Sabtu, 13 Agustus 2016

Buat Ibuk, Selamat Ulang Tahun

Selamat ulang tahun, Buk.

Seperti yang Ibuk tahu, saya dibesarkan dikeluarga yang tidak begitu mensakralkan ulang tahun. Tidak ada perayaan ataupun ucapan ulang tahun yang diucapkan saat salah satu dari keluarga berulang tahun. Juga tidak ada raut sedih karena kenyataan umur yang sedikit demi sedikit mulai berkurang setiap tahun. Ulang tahun layaknya hari biasa. Tidak ada yang istimewa, bahkan sering lupa dan tidak peduli.

Kamis, 04 Agustus 2016

Buat Galon Aqua yang Jualan Tahu

Malam.

Surat yang sampean kirim sudah saya terima,  lengkap dengan pisuh-pisuhan yang tidak sempat sampean tuliskan. Semoga Surat sampean tidak membawa bencana seperti potongan senja yang diberikan Sukab untuk Alina. Saya takut seandainya setelah membaca surat tersebut saya tiba-tiba sawanen.

Puja Kerang Ajaib

Saya diam-diam memperhatikamu yang tertidur pulas. Diam-diam pula saya merasa wajahmu sama persis dengan wajah anak kita kelak. Ah, lucu sekali. Kita baru kenal beberapa bulan dan sudah beberapa kali membicarakan pernikahan.

Saya membenarkan letak boneka beruang yang kamu gunakan sebagai bantal dan meyelimutimu dengan sarung kumal-entah milik siapa-karena yang saya tahu kamu terlalu mudah masuk angin.

"Tubuhku terlalu sexy dan angin begitu berhasrat pada tubuhku, Dik". Katamu suatu ketika dan saya mati-matian menahan tawa saat mendengarnya.

Matamu masih tertutup, tubuhmu mulai gemetar. Dalam kondisi seperti ini ada dua kemungkinan. Pertama kamu masuk angin-lagi-. Kedua kamu pura-pura menggigil agar mendapat pelukan cuma-cuma dari saya. Kamu memang benar-benar pintar memanfaatkan kesempatan Mas.

Saya diam cukup lama, bingung harus melakukan apa; memelukmu atau pura-pura tidak peka. Gemetar tubuhmu makin hebat, saya mendekat dan mencium bibirmu yang kering. Kamu tidak suka ciuman bangun tidur, saya paham. Saya juga tidak memiliki niat memberikan ciuman bangun tidur, saya hanya ingin membasahi bibirmu.

"Jangan mencuri apapun saat aku tidur, Dik". Sial saya ketahuan atau memang dari tadi kamu pura-pura terpejam dan menanti kejutan pagi yang saya berikan.

"Dingin sekali". Kamu menggosok-gosokan kakimu ke kaki saya seraya memeluk perut saya. Ini double sial.

"Kalau terus seperti ini kamu bisa dilempar ulekan Ibuku,  Mas". Aku merasakan gemelatuk gigiku saat mengatakan ini, sial aku benar-benar tak berdaya dihadapanmu.

"Apa aku harus melamarmu agar terbebas dari lemparan ulekan"

"Lakukan semua hal yang membuatmu bahagia, Mas"

"Aku bahagia saat menciummu. Kamu mau?"

Saya diam. Kamu ikut diam.

Saya membenarkan letak buku yang saya gunakan sebagai bantal. Semalam kamu menawarkan boneka beruang untuk saya pakai sebagai bantal. Saya menolak, boneka itu terlalu menyeramkan.

"Kamu sedang membayangkan apa,  Dik? "

"Aku tinggal di Himalaya, makan jagung bakar tiap malam, memelihara beberapa koala dan memiliki Ikaliptus di halaman"

"Kamu ingin menjadi manusia gunung?". Kamu tertawa, renyah sekali dan saya tiba-tiba susah bernafas.

"Sepertinya asik, Mas"

"Lalu bagaimana kalau kamu pengen makan bakwan jagung?"

"Aku tinggal turun gunung, membeli jagung di pasar. Selesai"

"Kamu yakin di Himalaya ada jagung"

"Kalau tidak ada aku tinggal menghubungi Rizki. Meminta ia mengirim sekarung jagung. Dikirim lewat JNE"

"Jangan mengada-ada, Dik"

"Kalau itu tidak bisa aku tinggal meminta bantuan kerang ajaib"

"Ini 2016. Siapa yang percaya hal semacam itu?"

"Spongebob dan Patrick"

"Katakan semua hal yang membuatmu bahagia". Saya tahu kamu mulai bosan dengan celotehku. Saya mendekat, mencoba membasahi bibirmu-lagi-. Tapi kamu lebih cepat bergerak dan menciumku tanpa ampun.

"Apa yang kamu bayangkan mas?". Saya berujar disela-sela ciuman kita.

"Kita berdua memuja kerang ajaib"