Apa kabar?
Selamat ulang tahun ya Ji. Hari
ini kamu resmi melepas usia belasan dan aku juga melepasmu hari ini. Melepasmu
dalam artian melupakan semua hal tentangmu dan berhenti memutar lagu Melly
Goeslaw dan Coboy Junior, serta berhenti menyenandungkan lagu dinamic (eh, lagu
siapa ya, Ji. Aku lupa). Aneh ya, aku ini paling anti dengan lagu Indonesia
tapi tidak dengan lagu Bimbang-nya Mbak Melly dan Hebat-nya Coboy Junior.
Semarang menyenangkan Ji? Tapi
orang menyenangkan sepertimu pasti mudah menyesuaikan diri di tempat baru.
Semoga semua hal yang kamu mimpikan terwujud di Semarang ya Ji.
Masih nge-band Ji? Sekarang
selain main piano juga main gitar? Apa kamu memang bisa memainkan semua alat
musik? Aku masih ingat Ji, saat kamu nyanyi dengan suara cempreng dan fals
dengan volume keras, bahkan terdengar sampai kantin. Kalau tidak salah kamu
menyanyikan lagu Celine Dion ya? Kalau tidak salah lagi itu lagu yang disebut
orang lagu galau sepanjang masa. Saat itu kamu sedang banyak pikiran Ji? Ah
andai saat itu kamu rela melepas yang sudah berlalu dan menenggok ke belakang,
ke perempuan yang benar-benar menyanyangimu pasti kamu tidaak senelangsa saat
itu. Atau kamu tetap nelangsa dan aku yang bahagia.
Beberapa teman berkata seperti
ini Ji “Jimin pasti nyesel ngajari Wulida
main piano, nak ngerti akhire Wulida malah seneng Jimin dan Jimin emoh
disenengi Wulida”. Tapi aku meragukan itu Ji. Aku tahu hatimu luhur.
Tapi aku kecewa Ji. Aku kecewa
dengan kenyataan mengapa kita dipertemukan. Mengapa hatimu begitu luhur sampai-sampai
mau mengajariku main piano. Mengapa aku jatuh cinta padamu. Sungguh, jatuh
cinta padamu adalah kesalahan terbesarku dan aku menikmati kesalahan itu.
Jika boleh menyalahkan, aku akan menyalahkan waktu,
kesendirian, kekosongan, keadaan, ketidakadilan, senyummu dan hidung
portugismu. Aku tidak akan membahas satu per satu alasan mengapa aku
menyalahkan ‘mereka’ karena sakit sekali untuk menngingatnya.
Ji, kita jarang sekali ngobrol.
Diingatanku aku hanya pernah melayangkan dua pertanyaan dan kamu jawab
seperlunya lalu aku hanya ber-O-ria. Sedangkan kamu berbicara mengenai tuts
mana yang harus aku pencet dan berdecak saat aku lagi-lagi salah memencet tust.
Tapi kamu selalu tersenyum saat aku berhasil dengan sempurna menyelesaikan
lagunya. Dan aku berhasil dengan sempurna membuat semua hal tampak menyenangkan
karena senyummu.
Semua orang tahu bagaimana aku
mengagumi dan berharap kamu adalah calon imamku, pun semua orang tahu kamu
biasa saja kepadaku. Pernah suatu ketika selepas sholat dhuhur, adik kelas
memandangku tanpa kedip dan berkata “Mas,
kuwi lo ganteng”. Temannya menjawab “Nggawur
ae, Mas kuwi disenngi kakak kelas, kakak kelase ra di gatek”. Dan mereka
menggobrol tepat di depanku Ji. Aku merasa diomongkan.
Ji kamu jahat ya. Jangan tanya
apa alasanku bilag kamu jahat, tapi kamu memang benar-benar jahat.
Kalau dihitung-hitung 3 tahun aku
mengagumimu, 3 tahun juga aku berharap kalau kamu aladah alasan kenapa aku
harus bahagia.
Selamat ulang tahun Ji, tahun ini
aku tidak akan berkirim pesan tentang ulang tahunmu, aku cukup menuliskannya
disini. Selemat melepas usia belasan Ji, aku juga akan melepasmu. Sebenarnya
aku sudah lama melepasmu tapi aku measa harus membuat pengumuman. Karena semua
orang tahu bagaimana aku terlalu terikat padamu, jadi semua orang juga harus
tahu kalau aku sudah melepasmu.
Jangan datang disela-sela
kesendirianku.
Salam.
Wulida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar