add menu navigasi

Rabu, 25 Januari 2017

Buat Aa' Reza Nufa

Salam.

Sebelumnya kita belum pernah kenal ya Kak, eh Mas, eh Bang. Mau di panggil apa? Ngg.. Aa’ Reza saja ya. Biar kayak Aa’-aa’ gemes penceramah agama. Saya sering membuka akun facebook Aa’ Reza setahun yang lalu, mengikuti catatan perjalanan yang Aa’ tulis. Aa’ jangan percaya diri dulu, sekarang saya sudah tobat karena stalking facebook Aa’ teh nggak ada faedahnya buat saya. Tapi kalau Aa’ melakukan perjalanan awwwrrr lagi saya mau mendaftar jadi stalker Aa’ lagi.


Saya berpikirnya keren sekali ciputat-rinjani jalan kaki, nenteng tas gede, pacarable banget—saya khilaf nulis ini. Tapi setelah beberapa hari predikat pacarable yang saya berikan cuma-cuma ke Aa’, saya hilangkan. La wong Aa’ jorok. Jarang ganti sempak selama perjalanan pasti selangkangannya penuh daki. Ih saya ngeri.

Gimana Aa’ nggak jomblo. La wong Aa’ nggak menjaga aset. Siapa juga perempuan yang mau. Jangankan Dian Sastro, Dijjah Yellow saja nggak mau a’ punya pacar jarang mandi.

Ngomong-ngomong a’ saya gemes lihat foto Aa’ sebelum berangkat naik haji ke rinjani. Senyum lebar di depan rumah sambil nenteng tas gede. Sialnya, potongan rambut Aa’ teh lucu-lucu culun kayak Seungri BigBang.

Selama saya membaca catatan Aa’ saya selalu berdoa Aa’ teh mendapat jodoh sepulang dari rinjani. Entah teman seperjalanan yang tidak sengaja bertemu atau perempuan pedalaman pacitan yang aduhai cantiknya naudubilahisetan. Tapi Aa’ Reza masih jomblo. Ini karena Aa’ terlalu selektif dalam memilih atau karena Aa’ kurang memikat alias ndak laku.Eh maaf anak kecil keceplosan.

Semoga lekas menemukan pasangan ya a’ dan lekas menikah. Tolong jangan berfikir kalau saya termasuk seorang yang menjadikan pernikahan satu-satunya tujuan hidup. Saya Cuma kasian pada tangan Aa’ yang selalu saja menjadi budak seks.

Saya cuma pesan, Aa’ rajin mandi ya, kalau perlu saya belikan sabun lifboy yang isi tiga, biar Aa’ rajin mandi. Jangan berantakan karena bagaimanapun juga semua perempuan menyukai lelaki yang rapi.

Sampai ketemu ya a’ di Kampusfiksi angkatan—eh keberapa ya, pokoknya saya masuk waiting list. Atau uwus-uwusin Pak Edi biar bikin Kampusfiksi road to Bekasi. Jangan Kampusfiksi road to jakarta.Bekasi Jakarta jauh a’.

Terakhir semog Aa’ selalu sehat dan tetap berlidah tajam.


Miura. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar