Saya untuk pertama kalinya telat memposting tantangan 10
hari menulis dari kampus fiksi. Jujur saya bingung mau menulis apa karena tidak
ada satupun hal yang bisa saya banggakan
dan dibanggakan dari diri saya.
Dulu, Ibuk sering sekali bilang “Nanti kalau sudah besar
jadi orang kantoran ya Nduk, pakai rok sepan dan sepatu berhak”.Dan saya selalu
menjawab “nggak mau, aku pengenny Jdi penjaga pepus”. Lalu ibuk tertawa dan
semua orang dirumah tertawa.
Dulu saya tidak paham mengapa mereka tertawa, saya kira tawa
mereka mendukung cita-cita saya. Tapi setelah saya mulai berumur saya paham
tawa mereka karena menganggap cita-cita saya konyol.
Sekarang saya sudah menjadi orang kantoran, tapi saya tidak
memakai separu berhak daan rok sepan. Saya mematahkan anggapan Ibuk kalau orang
kantoran bersepatu hak dan memakai rok sepan karena saya lebih sering nyeker—kalau
didalam ruangan, dan memakai celana kolor.
Tapi bagaimanapun juga saya masih memimpikan menjadi penjaga
perpus. Bekerja dikelilingi buku tentu menyennagkan. Tapi semoa orang bahkan
keluarga saya,menganggap hal itu konyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar